Memunggungi Manfaat Bambu Adalah Menafikan Potensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Mengenang bambu adalah menguar kembali nostalgia tentang kegembiraan masa kecil, berada di daerah yang rimbun bambu menjadi pemandangan sehari hari, sudut kebunku tumbuh rumpun bambu haur.Tempat main bersama teman sebaya tak jauh dari menjulangnya bambu.
Tak pernah menyangka bahwa awi atau bambu yang ada di kampung, seperti awi haur atau bambu ampel(Bambusa vulgaris),awi tali alias bambu apus(Gigantochloa apus),awi surat kerap disebut bambu gombong(Gigantochloa verticillata dan awi haur koneng atau bambu kuning(Bambusa vulgaris var.striata).
Merupakan bagian kekayaan jenis bambu yang ada di tanah air, ada 1500 spesies bambu di dunia,172 spesies ada di Indonesia, serta 88 diantaranya adalah spesies endemik. Gemerisik daun bambu dan main salumpit yaitu pelindung bambu berwarna coklat,seakan berputar kembali.
Sebatang bambu bagi warga kampung, adalah berkah yang patut di syukuri, bambu bisa bersalin rupa menjadi peralatan masak, pagar halaman dan juga penopang atap rumah.Sangat mungkin bambu meski tidak sepopuler penggunaan kayu, adalah tanaman jenis rumput yang membantu ketahanan hidup dari jutaan masyarakat di tanah air.
Saatnya menempatkan bambu sebagai tanaman, yang memiliki nilai ekonomi maupun nilai ekologi, sehingga kebermanfaatannya kian terasa.Paling tidak kedepannya bambu merupakan simpul ekonomi sirkular,hemat sumber daya daya namun memiliki peluang ekonomi untuk menumbuhkan UMKM.
Saatnya memviralkan bahwa bambu memiliki nilai ekologi bukan kaleng kaleng, dibalik rimbun bambu terpancar beragam manfaat, akar bambu yang tertanam di tanah, adalah tempat ideal bagi konservasi air,karena mampu menampung air hujan hingga 90%. Dibalik menjulangnya bambu,tanaman ini mampu menyerap CO2,di sisi lainnya menghasilkan oksigen.
Serumpun Bambu Mencegah Deforestasi
Kerap dipandang sebelah mata, bukan berarti peran bambu termarjinalkan.Penebangan pohon memberikan dampak signifikan terjadinya krisis lingkungam, tutupan hutan berkurang,penggunaan kayu secara ugal ugalan membuat keragaman hayati menuju kisah menyedihkan.
Deforestasi bisa dicegah bahkan ditangkal,meski memang hal tersebut bukan hal yang mudah.WALHI memprediksi deforestasi pada tahun 2025, mencapai 600 ribu hektar,kabar yang tidak elok di dengar tapi sangat mungkin terjadi,penyebabnya adalah banyak korporasi besar,leluasa mengalih fungsikan kawasan hutan untuk meraup keuntungan.
Berbanding terbalik dengan nasib kayu yang kerap kena seruduk,bambu bertumbuh dengan regenerasi relatif cepat dibanding kayu. Dimasa datang sangat mungkin bambu akan menggantikan peran kayu, yang selama ini menjadi primadona dalam penggunannya. Jika pohon over eksploitasi, dapat dibayangkan betapa daya rusak deforestasi begitu nyata.
Bambu memiliki keunikan, tanaman serba guna ini memiliki kemampuan memperkuat susunan tanah, sehingga tak heran bila bambu ketika ditanam di sekitar daerah aliran sungai, mampu mencegah longsor.Bila ada daerah yang tanahnya rawan longsor,menanam bambu menjadi pilihan yang bisa dilakukan.
Hasil riset dari peneliti Badan Riset dan inovasi Nasional(BRIN), memberi cakrawala baru tentang manfaat bambu untuk menekan laju deforestasi.Tanaman bambu betung, rumpunnya dengan usia lima tahun, mampu mengkonversi air dan jumlahnya bikin kita berdecak, betapa tidak karena jumlahnya mencapai 39,22 meter kubik.
Dengan catatan bambu betung usianya lima tahun,jumlah batang 20 serta tinggi pohon rerata 15 meter dengan diameter 10 centimeter, satu rumpun bambu mampu menyimpan air 391,22 ribu liter air perhektare. Namun yang sangat disayangkan, dengan jumlah spesies bambu diatas angka seratus, jumlah sebaran juga data tentang bambu di Indonesia tidak valid.
Dari Hihid Hingga Angklung Nilai Keekonomian Bambu Nan Moncer
Kerajinan tangan terbuat dari bambu membuat nilai keekonomiannya meningkat(sumber dokumentasi pribadi)Bambu masuk klasifikasi hasil hutan non kayu, uniknya dari mulai akar hingga pucuk bambu, sarat nilai kegunaan bagi manusia, aku teringat ketika masih pelajar Sekolah Dasar, guru meminta untuk mencari akar bambu, ternyata akarnya jika dipoles dengan kreatif, menghasilkan karya seni lho.
Dari bambu pula nilai keekonomian di dapat,aku yang dibesarkan dalam tradisi masyarakat Sunda, bambu bagian integral yang tak terpisahkan, ketika peralatan masak modern belum sebanyak saat ini, peralatan dapur yang terbuat dari bambu, adalah teman setia Emak Emak.Dari mulai dari hihid atau kipas, boboko atau tempat nasi, tempat mengukus nasi semuanya terbuat dari bambu.
Alat musik juga dari bambu, ada suling dan angklung yang familiar bagi pecinta seni di tanah Pasundan. Nilai keekonomian bambu sebenarnya mampu melejitkan devisa, sayangnya saat ini belum tergarap secara optimal, permintaan akan kebutuhan bambu di pasar global sangat tinggi, namun negeri kita untuk ekspor bambu sangat kecil, hanya 0,015%, sedangkan permintaan mencapai 15 juta ton pertahun.
Kendala memaksimalkan nilai keekonomian bambu di negeri tercinta, terbentur kenyataan yaitu hanya 0,2 juta ha kebun bambu secara budidaya. Survey World Bamboo di 68 negara,menyebutkan tanaman bambu di Indonesia 2,4 juta ha, namun 2,2 juta ha berupa kebun bambu alami. Hal ini menjadi kendala bagi tumbuh kembang industri bambu untuk melompat lebih tinggi.
Saat ini budidaya bambu kurang diminati masyarakat, hal ini dikarenakan ada anggapan bambu sebagai komoditas, tidak seseksi nilai keekonomian kayu. Berharap pemerintah saat ini membawa jalan cerah, agar utilitasi industri bagi bambu lebih diperhatikan, bukan sekedar basa basi namun ada langkah konkret, agar potensi ekonomi dari bambu mampu melejit.
Sentuhan Kearifan Lokal Dari Tanaman Serbaguna
Jujurly ada cerita mistis di balik keberadaan bambu, terutama keterkaitan bambu haur koneng, konon bambu jenis ini mampu meredam ilmu hitam atau santet, belum ada temuan ilmiah tentang keterkaitan tersebut, namun di sebagian masyarakat, ada yang percaya bahwa bambu kuning bisa menjadi pagar gaib.
Kehadiran bambu bukan melulu tentang berbau klenik dan juga mistik, aku jadi teringat tentang batas batas desa di kabupaten Kuningan, tempat aku dahulu menghabiskan masa kecil, batas antar desa, kerap berupa bambu sebagai penanda,meski saat ini batas desa telah mengggunakan citra satelit, namun kearifan lokal penanda batas teritori alami adalah nyata.
Bambu sebagai alat komunikasi, memang bisa? Bisa banget dan aku hapal tentang fungsi kokol atau kentongan, di setiap rumah biasanya tergantung kokol yang terbuat dari bambu, suara kokol mampu mendeteksi, apakah di kampung ada kejadian kriminal, kebakaran. Mengetahuinya dari irama kokol yang dipukul, warga kampung sangat paham akan hal ini.
Membungkus Bambu Dengan Regulasi Mumpuni
Kayu di dunia internasional, mempunyai regulasi yang jelas, seperti Uni Eropa yang Kebijakan Deforestasi(EU Deforestion Regulation atau EUDR),kenyataan akan hadirnya deforestasi yang kian masif, serta kerusakan lingkungan yang menyertainya. Untuk lingkup nasional, peraturan tata kelola kayu, memiliki payung hukum.
Seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan(Permen LKH) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Hutan Hak Hasil Budidaya, atau juga Peraturaan Menteri lainnya yang terkait dengan kayu.
Bagaimana nasib bambu saat ini, apakah ada regulasi yang mengatur tentang bambu, dalam Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, di sebutkan bahwa bambu terkait dengan Hasil Hutan Bukan Kayu(HHBK). Ada pula Peraturan Menteri Kehutanan yang tertuang dalam P.35/Menhut-II/2007.
Harapan kita semua, semakin banyak regulasi yang mampu mengayomi posisi bambu, bukan saja menguntungkan sebagai sumber pendapatan, mengatur juga bambu sebagai komoditas namun tidak di ekploitasi secara berlebih, agar nasibnya tidak sekelam kayu yag kerap terekploitasi hingga batas maksimal, sehingga lingkungan jadi rusak.
Kisah Hutan Bambu Diantara Jepitan Kawasan Industri
Bekasi bukan melulu tentang cerita “planet” yang panasnya pol polan, hiruk pikuk kawasan industri yang mengepung wilayah kabupaten Bekasi.Namun ada hidden gem yang pantas untuk di kunjungi.Beruntungnya aku pernah mampir di tempat bernama Hutan Bambu.
Letaknya di desa Sukadanau,Kecamatan Cikarang Barat, meski tempatnya berdampingan dengan tempat pemakaman, rindang bambu dengan gemerisik dedaunan terayun anggun oleh tiupan angin.Dari tangan kreatif, kebun yang kosong tak terawat disulap menjadi tempat yang instagramable.
Batang bambu menjuntai ke arah Kali Cikarang,selain didominasi bambu, ada juga pepohonan lain yang makin membuat Hutan Bambu Warung Bongkok makin adem.Tak menyangka hutan yang membentang sepanjang 1,5 kilo meter bertetangga dengan kawasan industri.
Kali Cikarang sepanjang Hutan Bambu,airnya tak pernah surut,selain pasokan air dari hulu Gunung Karang Cibodas Jonggol,Kabupaten Bogor, mata air juga terpancar dari rumpun bambu dan menambah debit air yang bermuara di sungai Ciherang Kp Penombo Pantai Harapan Jaya Muara Gembong.
Hutan Bambu Warung Bongkok,oase meneduhkan dari hiruk pikuk Bekasi, lokasi wisata murah meriah, bukti bambu adalah tanaman yang mempunyai manfaat bagi siapa saja.Lagi galau?Plis nikmati suasana asri sungai yang airnya mengalir tenang, di sisi sungai rumpun bambu menambah pesonanya.
Mampukah Bambu Menjadi Skala Prioritas Pembangunan
Belum adanya industri hilir bambu yang signifikan,potensi bambu di tanah air terbilang volumenya belum optimal.Padahal jika digarap dengan serius, cuan jutaan dolar akan bisa teraih.Perlu regulasi mumpuni didorong kesungguhan agar bambu benar benar naik kelas. Tentang bambu Indonesia memiliki semuanya.
Dari sumber daya alam melimpah,spesies bambu bejibun bahkan tenaga kerja untuk menggarap bambu sangat tersedia,mengingat angkatan kerja dengan bonus demografi,sangat bisa putera puteri Indonesia menjadi tulang punggung munculnya industri bambu.Diperlukan pengembangan terintegrasi.
Yuk saatnya ikut ambil bagian agar bambu menjadi prioritas pembangunan. Bambu bukan melulu di jual sebagai bahan mentah, meningkatkan gengsi bambu menjadi barang jadi,yang nilainya berlipat.Sayang sekali jika bambu tetap dipandang sebelah mata,kini kita berupaya bersama agar bambu Nusantara memang beda dan memiliki nilai jual tinggi.
Comments
Post a Comment